Yuk, Kenali 10 Kelebihan Dan Kelemahan Poco M3 Berikut!
Setelah kehadiran POCO X3 NFC yang banyak disebut ghaib saking cepat habisnya, sekarang hadir juga POCO M3 di segmen harga yang sedikit berlainan. Kalau POCO X3 NFC ‘kan berada di harga Rp3 jutaan, jikalau POCO M2 sendiri dibanderol dengan harga mulai dari Rp2 jutaan. Murah, bukan?
Sepertinya sih kami tidak butuhbanyak menjelaskan soal POCO, alasannya adalah pecinta HP Android niscaya sudah tahu jika subbrand dari Xiaomi ini memang senantiasa jadi perusak harga bagi para kompetitornya. Mulai dari performa yang unggul hingga fitur-fitur yang menggiurkan, rasanya betul-betul bikin malas melirik merk lain bila sudah lihat kedigdayaan produk-produk POCO.
Nah, sudah siap mengintip lebih dalam lagi soal POCO M3? Kira-kira si suksesor dari POCO M2 ini punya fitur menarik apa saja ya? Yuk simak keunggulan dan kelemahan POCO M3 berikut ini!
Spesifikasi POCO M3
- Layar: IPS LCD 6.53 inches
- Chipset: Qualcomm SM6115 Snapdragon 662 (11 nm)
- GPU: Adreno 610
- RAM: 4 GB
- Memori Internal: 64 GB, 128 GB
- Memori Eksternal: microSDXC (dedicated slot)
- Kamera Belakang: 48 MP + 2 MP+ 2 MP
- Kamera Depan: 8 MP
- Baterai: Non-removable Li-Po 6000 mAh
Spesifikasi selengkapnya…
Cek Harga di Shopee
Cek Harga di Tokopedia
Cek Harga di Lazada
Kelebihan POCO M3
Siapa sangka ada ponsel murah dengan aneka macam kelebihan unggul seperti POCO M3? Simak poin-poin di bawah ini.
1. Performa Chipset Terbilang Tangguh
Tanpa harus beli HP mahal, Anda pun telah dapat mencicipi penampilan gaming yang tangguh berkat kedatangan POCO M3. Berbekal chipset Snapdragon 662 yang cukup powerful di kelasnya, acara hiburan dan produktivitas mampu berlangsung lancar tanpa lag.
Chipset Snapdragon seri 600 tersebut hadir dengan dua klaster octa core yang ialah 4 buah Kryo 260 Gold dan 4 buah Kryo 260 Silver. Mereka ini merupakan turunan dari ARM Cortex A73 dan A53.
Berdasarkan berita yang didapat dari GSM Arena, POCO M3 ini dapat menjangkau skor benchmark sebesar 177.904 di AnTuTu v8. Pada pengujian GeekBench 5, ponsel ini menerima score sebesar 308 untuk tes single core dan skor 1.398 untuk multi-core.
Menyebut dirinya sebagai The New Entry-Level King, penampilan POCO M3 memang tergolong yang paling gahar. Game-game pun bisa dimainkan dengan tanpa hambatan, sekalipun jikalau harus memainkannya dengan pengaturan grafik yang rendah.
Sebuah video pengujian PUBG M yang diunggah ke YouTube oleh Venture Tech menyatakan bahwa POCO M3 paling mentok mampu di-setting ke Balanced dan Medium. Sedangkan, jika diatur ke Smooth, frame rate-nya bisa ditingkatkan lagi ke High.
Nah, pada pengaturan Balanced – Medium, rupanya permainan PUBG M mampu dijalankan dengan cukup tanpa kendala sekalipun sesekali terasa ada penurunan FPS. Tidak problem, ini ialah ponsel entry level sehingga performanya memang tidak dapat dibandingkan dengan ponsel di kelas harga lebih atasnya.
2. Kapasitas Baterai Besar
Sementara nyaris semua ponsel entry level berada di “comfort zone” mereka dengan menawarkan baterai 5.000 mAh, POCO M3 hadir untuk mengancam keberadaan mereka. Pasalnya, smartphone murah namun tangguh ini sudah selangkah lebih maju di kapasitas 6.000 mAh.
Dengan kapasitasnya yang unggul, tentu POCO M3 juga sanggup menerima durasi pemakaian lebih tinggi. GSM Arena mengatakan jikalau ponsel ini menjangkau endurance rating sebesar 154 jam, dengan durasi telepon mencapai 46 jam, browsing selama 21 jam, atau pemutaran video selama 17 jam.
Dari video pengujian TechNick, terlihat bahwa POCO M3 berhasil bertahan selama 9 jam 6 menit sesudah melakukan serangkaian aktivitas yang memerlukan banyak baterai, seperti bermain game, scrolling di browser, kamera, dan sebagainya.
Dibandingkan lima ponsel yang lain, POCO M3 ini dapat urutan ketiga terbaik dalam hal ketahanan baterai, cuma dikalahkan iPhone 12 Pro Max dan ASUS ROG Phone 3. Cukup mencengangkan ponsel semurah POCO M3 ternyata bisa disandingkan dengan dua HP flagship yang berkualitas untuk segi daya tahan baterai.
3. Fitur Pengisian Daya Cepat dan Reverse Charging
Selain dari kapasitas baterainya yang besar, POCO M3 juga telah menawarkan fitur fast charging 18 W semoga Anda tidak perlu habiskan banyak waktu untuk mengecas. Sekalipun angka 18 W di sini terbilang kecil, tapi perlu dikenang bahwa POCO M3 adalah ponsel entry level. Sehingga, tidak realistis jika kita bandingkan dengan ponsel mid range seperti POCO X3 NFC yang pakai fast charging 33 W.
Baca juga:Kenali Perbedaan POCO X3 NFC dan POCO X3 Pro Ini! Yuk, Kenali Kelebihan dan Kekurangan dari Redmi Note 10! Perbedaan Redmi Note 10, Note 10 Pro, Note 10s, dan Note 10 5G
Sekalipun hanya mendukung 18 W, rupanya POCO M3 dikemas dengan casan yang mendukung daya 22,5 W. GSM Arena mengatakan jikalau POCO M3 perlu waktu sampai 2 jam 59 menit atau yang mampu dibulatkan menjadi 3 jam. Di sini kita mampu tahu kalau fast charging 18 W memang bukanlah yang terbaik untuk mengisikan baterai sebesar 6.000 mAh. Tapi, tetap patut diapresiasi mengingat harganya yang cuma Rp2 jutaan.
Dan juga, dengan baterainya yang besar, membuat POCO M3 begitu layak untuk dijadikan power bank. Anda bisa mengisi daya perangkat lain seperti TWS, smartwatch, ataupun ponsel lain menggunakan OTG.
4. Triple Camera 48 MP Berkualitas
Masih ingatkah Anda dengan kedatangan POCO M2 yang datang dengan Quad Camera? Kini POCO M3 hanya punya Triple Camera saja. Tapi jangan salah tafsir, bukan memiliki arti ponsel ini punya kemampuan kamera lebih buruk, lho!
Di belakang ponsel ini, tersemat modul tiga kamera yang sebidang material persegi yang memanjang secara horizontal, dengan tulisan POCO di sebelah kanannya. Kamera-kamera ini merupakan lensa utama 48 MP Quad Bayer, lensa makro 2 MP, dan tidak lupa sensor 2 MP sebagai sensor kedalaman untuk imbas background blur pada portret.
Sedangkan di bagian depannya, ada lensa beresolusikan 8 MP yang didesain dalam bentuk poni tetesan air. Baik ketiga kamera belakang maupun kamera depan mampu menawarkan hasil rekaman video pada resolusi 1080p, 30 FPS.
Dilansir dari GSM Arena, lensa utama POCO M3 ini bisa memperlihatkan hasil foto yang menawan di kelasnya sekalipun pada keadaan cuaca yang menyusahkan. Mampu memperlihatkan ketajaman yang bagus, kameranya ini juga punya kemampuan baik dalam menghadirkan rentang dinamis di mutu rata-rata.
Dari sepenglihatan penulis pun, warna-warna yang terlihat pada foto sangat eye-catching dan terasa hidup. Masing-masing perbedaan warna antara satu objek ke objek lain terlihat begitu kontras dan tajam.
Sayangnya, pemotretan di malam harinya begitu jauh dari kata tepat, dengan banyak daerah yang terlihat underexposed. Setidaknya terbantu oleh Night Mode yang mampu membuatnya lebih cerah, sekalipun detil-detilnya banyak yang hilang.
5. Sudah Pakai Dual Speaker
Terkadang, dua lebih baik dibandingkan dengan satu. Itu mengapa POCO M3 menawarkan Dual Stereo Speaker yang umumnya jarang hadir pada ponsel entry level, menjadikannya salah satu pilhan HP murah yang paling pas untuk dijadikan sarana menonton.
GSM Arena menyebut jika speaker pada POCO M3 adalah salah satu yang bisa menawarkan suara paling cantik secara keseluruhan, bisa memberikan pengalaman bass yang berkualitas.
6. Layar Lebar dengan Kontras Baik
Layar jadi satu parameter yang terpenting, sebab yang paling sering dilihat mata dari suatu ponsel ya telah pasti layarnya. Tenang, sekalipun ada di segmen entry level, layar pada POCO M3 terbilang besar dan yummy dilihat, kok! Buktinya, ia sudah pakai layar IPS berskala 6,53 inci dengan resolusi 2340 x 1080 piksel, alias Full HD Plus.
Di harganya yang semurah ini, ia telah pakai Full HD Plus yang menunjukan kalau POCO M3 memang pantas disebut Entry-Level Killer. Pasalnya, beberapa ponsel Rp2 jutaan yang lain masih banyak yang pakai HD Plus saja.
Berdasarkan pengujian GSM Arena, layarnya ini mampu mencapai tingkat kecerahan optimal hingga 395 nits dengan rasio kontrasnya melebihi 1500:1. Ada juga mode Sunlight yang mampu digunakan ketika berada di bawah terik sinar matahari. Pada mode ini, layar POCO M3 diketahui mampu meningkat lebih tinggi lagi jadi 440 nits. Menakjubkan, bukan?
7. Desain Bodi yang Menarik
Dijamin, Anda jarang melihat bodi belakang mirip POCO M3 pada ponsel lain. Bagaimana tidak? Bodi belakangnya menunjukkan penampilan semacam bilah yang jadi ekstensi dari modul Triple Camera. Zaman sekarang, kita terlalu sering melihat ponsel hadir dengan performa desain yang itu-itu saja, beda dengan zaman Featured Phone di mana semua produk ditampilkan secara unik.
Nah, dengan POCO M3, Anda pun mampu tampil beda dan yakin diri berkat desainnya yang keren. Bodi belakangnya yang dibuat dari material materi plastik dan memiliki tekstur kulit sintetis. Membuatnya tahan terhadap bekas sidik jari dan begitu nyaman digenggam.
Dan karena ponsel ini mengusung Side Fingerprint Scanner, maka tidak tampaksensor sidik jari di bab belakangnya. Membuat penampilan bodi terlihat lebih bersih dan berestetika tinggi.
8. Konektivitas Cukup Lengkap di Kelasnya
Anda tentu tidak akan mengharapkan NFC pada ponsel semurah ini, bukan? Nyatanya POCO M3 memang belum dihadirkan dengan NFC. Akan tetapi, smartphone terjangkau ini tetap pantas dilirik berkat konektivitas lainnya yang cukup lengkap.
Rasanya kita tidak mampu menyebut Xiaomi atau POCO tanpa ada fitur infrared. Ya, soalnya memang nyaris semua ponsel Xiaomi atau POCO di harga murah memang sudah menghadirkan fitur ini. Fungsinya untuk apa? Untuk menjadikan ponsel remote TV darurat saat remote aslinya hilang/habis baterai.
Sementara itu, port pengisian dayanya yang sudah pakai USB Tipe-C juga patut diacungi jempol. Soalnya tidak jarang lho HP di harga segini yang masih pakai microUSB. Beberapa hal yang lain juga cukup unggul, seperti Bluetooth versi 5.0, kehadiran FM Radio, serta port audio 3,5mm jack.
Kekurangan POCO M3
Bagaimanapun juga, sebuah buyer’s guide tidak akan lengkap bila tidak membahas beberapa hal yang mampu jadi deal-breaker bagi sebagian orang. Berikut ini yakni poin-poin kelemahan dari POCO M3.
1. Tanpa Refresh Rate Tinggi
Belakangan ini mulai bermunculan ponsel-ponsel baru dengan dukungan laju penyegaran tinggi, baik itu 90 Hz maupun 120 Hz. POCO X3 NFC misalnya, telah mempunyai refresh rate 120 Hz terlepas harganya yang hanya Rp3 jutaan. Laju penyegaran tinggi ini akan mempertinggi tingkat kemulusan layar dikala di-scroll.
Nah, umumnya sih HP seharga POCO M3 telah pakai laju penyegaran 90 Hz, seperti pada realme Narzo 20 misalnya. Apa daya, cuma tersedia laju penyegaran 60 Hz yang wajar pada POCO M3. Sedikit membuatnya kalah saing, padahal baterainya yang infinit pasti akan cocok pakai 90 Hz.
2. Tidak Ada Kamera Ultrawide
Rasanya hampir semua fotografer profesional akan setuju bahwa kamera ultrawide itu dirasa lebih penting ketimbang makro. Soalnya, Anda niscaya lebih sering memakai kamera untuk menangkap momen berharga dengan teman-sahabat ketimbang memotret semut di lantai. Itulah mengapa kami menilai tidak adanya kamera ultrawide di POCO M3 selaku suatu kekurangan.
Simpulan
Layakkah HP ini menyandang predikat The New Entry Level King? Jawabannya sih sudah niscaya iya. Dengan harga di kisaran Rp2 jutaan, POCO M3 terbukti mampu memperlihatkan value terbaik untuk para konsumennya. Bahkan jangan heran bila ponsel ini cepat laku di mana-mana, sebab memang minat penduduk sebesar itu.
Hadir dengan speaker stereo yang tidak dibuat asal pilih, pengguna mampu terhanyut lebih dalam pada musik atau film yang sedang didengar. Juga, kesanggupan kamera utamanya sunggu jempolan, mampu banget dijadikan daily driver bagi Anda yang hobi hunting kawasan foto yang Instagrammable. Tapi sayangnya, POCO M3 memang kurang cocok untuk ambil foto grup sebab tidak mempunyai lensa ultrawide.
Tapi kami sih yakin, jikalau POCO M3 secara keseluruhan ialah salah satu HP di segmen harga ramah biaya yang terbaik yang bisa Anda punya. Lagi-lagi suatu prestasi untuk brand POCO yang memang tidak pernah mengecewakan.
Tag: Xiaomi 2021